Selama ini ada anggapan transmisi otomatis mobil tidak bisa berumur panjang. Artinya, transmisi ini punya usia pakainya masing-masing, sebelum akhirnya harus masuk bengkel untuk menjalani perbaikan yang cukup besar. Tentu saja konsekuensinya adalah biaya yang tidak murah.
Akan tetapi menurut para mekanik di Astra Daihatsu Motor,dalam kondisi pemakaian normal dengan perawatan rutin, transmisi otomatis mobil seharusnya sanggup memiliki usia pakai hingga lebih dari 300 ribu kilometer. Dalam hitungan waktu, bisa lima atau tujuh tahun, sebelum akhirnya aus dan perlu diservis.
Tentu saja agar transmisi otomatis mobil juga panjang umur, setidaknya ada 5 syarat yang bisa dilakukan:
1: Perawatan Rutin Transmisi
Perawatan paling dasar sistem transmisi adalah pergantian oli secara rutin dan tidak terlambat. Oli yang dipakai juga harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.
Buku petunjuk kendaraan biasanya menyarankan penggantian oli matik setiap 15.000 km, sedangkan kuras oli matik setiap 50.000 km.
Akan tetapi jika kondisi mobil sehari-hari menghadapi lalu-lintas yang padat dan transmisi bekerja ekstra keras, pergantian oli sebaiknya dipercepat. Misal jika disarankan 10.000 km, dipercepat jadi 7.000 km atau 8.000 km.
Ada sebagian mekanik berpendapat, apabila pemilik rajin mengganti oli sesuai waktunya dengan tertib, maka kuras oli tidak diperlukan lagi. Sebab oli di transmisi selalu diperbarui dan proses pelumasannya sangat baik.
2: Volume Oli Transmisi Dipastikan Tidak Berkurang
Berkurangnya oli transmisi umumnya disebabkan kebocoran. Hati-hati, jika oli sampai tekor bahkan habis tanpa terpantau, sistem transmisi bisa langsung rontok.
Untuk memantau volume oli, tentu pemilik harus rajin mengontrol lewat dipstick. Pastikan oli ada dalam batas cukup.
Pengecekan ini juga berguna untuk memastikan kualitas oli. Oli normal berwarna kemerahan. Jika warna oli sudah coklat kehitaman, kualitasnya dipastikan sudah tidak baik dan harus diganti. Apalagi jika baunya sudah sangit.
Pengecekan oli sebaiknya dilakukan saat mesin ada dalam suhu kerja atau cukup panas. Tempatkan tuas ke posisi P lalu colok dipstick dan perhatikan olinya.
3: Tidak Salah Dalam Gaya Berkendara Sehari-hari
Perlu dipahami, perlakuan terhadap transmisi matic agak berbeda dengan manual. Sistem transmisi ini memang mudah dan praktis tapi juga harus diperlakukan secara hati-hati.
Ada beberapa kebiasaan sebagian pengemudi matic yang berpotensi merusak matic. Contohnya adalah sering engine brake atau kickdown secara berlebihan. Padahal dua hal tersebut sebaiknya dilakukan sesuai kebutuhan saja.
Kesalahan lain adalah terlalu cepat menggeser gigi transmisi. Misalnya saat akan parkir, mobil hendak maju ataupun mundur, dalam posisi belum berhenti tetapi tuas transmisi sudah digeser. Padahal ini bisa fatal akibatnya.
Pengemudi yang terlalu cepat berakselerasi juga bisa mengakibatkan masalah. Begitu tuas digeser ke posisi D, maka sebaiknya diberi jeda waktu agar presisi. Jangan langsung tancap gas.
4: Tidak Melakukan Pemakaian Transmisi Yang Kurang Tepat
Pengemudi sangat penting memahami cara pemakaian dan mekanisme kerja transmisi matic agar tidak salah memakai transmisi. Sebab bisa terjadi pemakaian transmisi tidak sesuai peruntukannya.
Contoh pemakaian yang tidak tepat misalnya mempertahankan tuas di D saat parkir lama. Atau saat menanjak atau menurun tidak memakai tuas L, melainkan tetap bertahan di D.
Poin keempat ini sebenarnya hampir mirip dengan poin ketiga. Perbedaannya lebih kepada pemahaman tentang mekanisme kerja transmisi yang kurang dari si pelakunya. Kesalahannya lebih mendasar lagi.
5: Tidak Salah Posisi Saat Menderek Mobil
Salah satu kesalahan fatal yang sering terjadi adalah pada saat menderek mobil matic di jalanan.
Untuk menderek mobil matic memang disarankan untuk menggunakan derek yang digendong. Namun jika terpaksa menggunakan derek yang digantung, maka harus diperhatikan bagian roda mana yang jadi sistem penggerak.
Jika mobil berpenggerak roda depan, maka ban depanlah yang harus digantung saat diderek. Begitu juga dengan roda belakang.
Apa yang harus kita perhatikan bilamana hendak membeli mobil bekas bertransmisi matic?
Jika Otofriends hendak meminang mobil bekas bertransmisi matic, memang dibutuhkan kecermatan dan kesabaran tersendiri. Pasalnya, mobil semacam ini akan sangat terpengaruh usia. Semakin berumur, maka dipastikan performanya, terutama pada transmisi, juga akan semakin berkurang.
Karena begitu banyak bagian dari mobil matic harus diperiksa, maka jangan ragu untuk melibatkan tenaga profesional yang berpengalaman dalam hal inspeksi mobil bekas.
Agar hasilnya memuaskan, gunakan saja jasa Bengkel Mobil Bandung di mana hasil pemeriksaannya independen dan dapat dipercaya. Dengan pemeriksaan yang profesional maka akan didapat mobil bekas yang berkualitas.